Iklan Billboard 970x250

Segera jual HP Smartfren CDMA kamu sebelum 2017

Segera jual HP Smartfren CDMA kamu sebelum 2017

Bukan bermaksud untuk membuat berita miring, namun kabar ini memang benar adanya. Karena sesuai Peraturan Menkominfo tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz, memastikan bahwa operator telekomunikasi code-division multiple access (CDMA) harus berpindah frekuensi ke GSM sebelum Desember 2016.
Itu artinya, pengguna ponsel CDMA hanya memiliki waktu beberapa bulan untuk memastikan ‘masa depan’ ponselnya, apakah akan beralih ke teknologi GSM, LTE, atau akan terkubur hidup-hidup bersama masa depan teknologi CDMA yang memang sangat suram.
14344168_1225016690884662_2622225019325073129_n1Seperti diketahui, pada akhir 2011 lalu, tiga operator berbasis teknologi CDMA mencatat kinerja yang suram. PT Bakrie Telecom Tbk mencatat kerugian bersih Rp 782,70 miliar, dan PT Smartfren Telecom Tbk membukukan kerugian Rp 2,4 triliun. Sedangkan PT Telkom Tbk yang memiliki unit bisnis berbasis CDMA dengan layanan Fixed Wireless Access (FWA) berhasil mencatat omset Rp 3,5 triliun selama 2011, naik 1,3% dibandingkan 2010 sebesar Rp 3,4 triliun. Namun sayangnya, Flexi kehilangan pelanggan sebanyak 21,6% selama 2011 dari 18,161 juta pada 2010 menjadi 14,238 juta pengguna.
Maka dari itu, untuk menyelamatkan bisnis operator selular yang berbasis CDMA, operator harus merger atau berpindah frekuensi karena pangsa pasar CDMA terlalu kecil berbanding terbalik dengan jumlah operator selular yang terlalu banyak.
Setelah aturan Peraturan Menkominfo tentang Penataan Pita Frekuensi Radio 800 MHz sudah diketok palu, maka keputusan akhir ada di tangan operator CDMA, apakah akan dimerger dengan operator GSM ataukah memang berpindah secara ‘mandiri’ menjadi operator GSM sebelum akhir 2016.
Saat ini hanya smartfren yang masih setia dengan CDMA. Flexi dan Starone sudah melakukan tidakan dengan memigrasikan seluruh pelanggannya ke jaringan GSM. Flexi Trendy (prabayar) berubah menjadi AS-CDMA. Dan, Flexi Classy (pascabayar) berubah menjadi Halo Fit-CDMA atau bisa juga ke AS-CDMA. Sedangkan Indosat berhasil memigrasikan seluruh pelanggan CDMA-nya ke jaringan GSM Indosat per tanggal 4 Juli 2015.
Lantas bagaimanakah ke depannya? Itu semua tergantung pengguna & operator selular CDMA. Jika memang operator ingin beritikad baik, maka pengguna akan dapat kompensasi. Seperti Telkom & Indosat yang bersedia dan ‘bertanggung jawab’ kepada pelanggannya, atau terkubur hidup-hidup seperti pelanggan ESIA.
Kalau kamu pengguna ponsel Smartfren CDMA, alangkah baiknya jual ponsel kamu. Pilih teknologi yang memiliki masa depan cerah, pindah ke teknologi Smartfren LTE jika memang kamu masih setia dan puas dengan Smartfren, atau pilih ponsel GSM dengan operator GSM pula jika kamu ingin lebih ‘fresh’.
Kapan waktu yang tepat? Sekarang adalah waktunya. Memang belum ada keputusan dan penjelasan resmi dari Smartfren setelah tahun 2016 ini. Tapi jangan sampai setelah keputusan dibuat dan ternyata CDMA harus ditutup, maka kita akan berbondong-bondong menjual ponsel CDMA kita. Siapa yang mau beli? Kecuali kalau kita membelinya sekadar untuk membangunkan kita di pagi hari lewat fitur alarm. Yang pasti saat semua pemilik ponsel CDMA menjual ponselnya, maka ponsel CDMA semahal dan secanggih apapun akan mengalami penurunan harga yang drastis.
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Iklan Tengah Post