Iklan Billboard 970x250

Al-Qur'an Sebagai Manhajul Hayyah

Al-Qur'an Sebagai Manhajul Hayyah



بسم الله الر حمن الرحيم
Al-Qur’an sebagai manhajul hayyah (pedoman), hidup bagi seluruh insan tanpa terkecuali
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi insan dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kau hadir (di negeri daerah tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Tuhan menghendaki fasilitas bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kau mencukupkan bilangannya dan hendaklah kau mengagungkan Tuhan atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, semoga kau bersyukur.” (QS. Al-Baqarah : 185
Hifzul Alquran (mengahafal Al-Qur’an), merupakan upaya mengakrabkan orang-orang beriman dengan Al-Qur’an. Sehingga dia tidak buta terhadap kita sucinya. Terbukti dengan masih langkanya nilai nilai Al-Qur’an membudaya dan menyatu dalam kehidupan.
Peletak manhajul hayyah yang hakiki yaitu Allah. Namun ada sebagian merampas hak Tuhan ini dengan banyak sekali dalih. Kita lihat mereka berupaya degan sekuat tenaga untuk mengakrabkan hasil ciptaannya kepada seluruh lapisan masyarakat dari bawah umur hingga dewasa. Kepada sasarannya mereka mengharuskan berguru bahkan menghafal dan meyakinkan bahwa itulah satu-satunya aliran hidup yang terbaik. Padahal, pada hakikatnya upaya mereka itu diilhami oleh bisikan syetan.
Nah…, sebagai ummat Islam, tak ada alasan buat kita untuk meragukan Al-Qur’an. Tuhan sendiri memberi nama Al-Haq dalam firman-Nya, yang artinya;
“Katakanlah: “Hai manusia, sebenarnya teIah datang kepadamu kebenaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, alasannya itu barangsiapa yang mendapat petunjuk maka sebenarnya (petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sebenarnya kesesatannya itu mencelakakan dirinya sendiri. Dan saya bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu.” (QS. Yunus : 108)
dari buku Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur’an yang Da’iyah
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post