Iklan Billboard 970x250

Istri Istimewa Adalah Istri Yang Mendorong Suami Itikaf

Istri Istimewa Adalah Istri Yang Mendorong Suami Itikaf




Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami berbelanja?

Berapa banyak istri yang meminta ditemani suami liburan bersama?

Dan, berapa banyak istri yang mengizinkan suami berangkat ibadah, beritikaf memakmurkan masjid ketika ini?
Ya, Ukhti, wanita muslimah nan sholeha. Taukah kau bahwa tugas sertamu dalam menentukan kualitas ibadah seorang suami sangat diperlukan?

Jika kau berpikir itikaf itu hanya dilakukan ketika bulan ramadhan atau hanya dilakukan di Masjidil Haram, maka, ubahlah segera pikiran itu. Karena tidak ada jaminan berapa lama ruh akan bertahan di dalam badan kita.

Lihatlah sekeliling. Ada berapa banyak mushola yang berdiri, ada berapa banyak masjid megah namun terlihat sepi bahkan ketika azan berkumandang?
Lalu, untuk apa masjid itu berdiri? Dan, tanggung jawab siapa masjid dan mushola itu sepi?

Jika kau masih berpikir banyak orang kaya yang menghambur-hamburkan uang hanya untuk pamer dengan mendirikan masjid yang megah, atau kau masih berpikir bahwa masjid sepi itu yaitu tanggung jawab pemilik atau pun marbot, maka ubahlah segera pikiran itu.
Credit


Ya, Ukhti, wanita muslimah nan sholeha, masjid dan mushola itu sepi juga yaitu bab dari tanggung jawab kita sebagai istri. Sudahkah kita memerhatikan ibadah yang dilakukan suami? Berapa banyak suami melangkahkan kakinya ke masjid setiap harinya?
Padahal suami yang melangkahkan kakinya ke masjid akan menerima pahala yang besar.

Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً “Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu ia berjalan menuju salah satu dari rumah Tuhan (yaitu masjid) untuk menunaikan kewajiban yang telah Tuhan wajibkan, maka salah satu langkah kakinya akan menghapuskan dosa dan langkah kaki lainnya akan meninggikan derajatnya.” (HR. Muslim no. 1553)

Berjalan pulang dari masjid akan dicatat sebagaimana perginya Hal ini berdasarkan hadits berikut, عَنْ أُبَىِّ بْنِ كَعْبٍ قَالَ كَانَ رَجُلٌ لاَ أَعْلَمُ رَجُلاً أَبْعَدَ مِنَ الْمَسْجِدِ مِنْهُ وَكَانَ لاَ تُخْطِئُهُ صَلاَةٌ – قَالَ – فَقِيلَ لَهُ أَوْ قُلْتُ لَهُ لَوِ اشْتَرَيْتَ حِمَارًا تَرْكَبُهُ فِى الظَّلْمَاءِ وَفِى الرَّمْضَاءِ . قَالَ مَا يَسُرُّنِى أَنَّ مَنْزِلِى إِلَى جَنْبِ الْمَسْجِدِ إِنِّى أُرِيدُ أَنْ يُكْتَبَ لِى مَمْشَاىَ إِلَى الْمَسْجِدِ وَرُجُوعِى إِذَا رَجَعْتُ إِلَى أَهْلِى. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « قَدْ جَمَعَ اللَّهُ لَكَ ذَلِكَ كُلَّهُ » Dari Ubay bin Ka’ab berkata,

“Dulu ada seseorang yang tidak saya ketahui seorang pun yang jauh rumahnya dari masjid selain dia. Namun ia tidak pernah luput dari shalat. Kemudian ada yang berkata padanya atau saya sendiri yang berkata padanya, “Bagaimana kalau engkau membeli unta untuk dikendarai ketika gelap dan ketika tanah dalam keadaan panas.” Orang tadi lantas menjawab, “Aku tidaklah senang bila rumahku di samping masjid. Aku ingin dicatat bagiku langkah kakiku menuju masjid dan langkahku ketika pulang kembali ke keluargaku.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh Tuhan telah mencatat bagimu seluruhnya.” (HR. Muslim no. 1546)

Itu gres pahala melangkahkan kaki di masjid. Lalu apalagi yang dilakukan ketika itikaf?
Tentu saja banyak sekali, menyerupai sholat wajib berjamaah di masjid. Sampai sini kita berhenti sejenak, coba diingat-ingat, bagaimana sholat yang dilakukan suami?

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

“Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat.”
(HR.Bukhari)

Lalu ketika itikaf akan dilaksanakan tadarus bersama.

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».

“Abdullah bin Mas’udradhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu aksara dari Al Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan saya tidak mengatakan الم satu aksara akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu aksara dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi)

Saat itikaf pun mereka akan berkeliling mengajak kaum laki-laki untuk sholat berjamaah bersama di masjid.

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوْبَ وَقُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيْدٍ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوْا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيْلُ يَعْنُوْنَ ابْنَ جَعْفَرٍ عَنِ الْعَلاَءِ عَنْ أَبِيْهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ اْلأَجْرِ مِثْلُ أُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَمَنْ دَعَا إِلَى ضَلاَلَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ اْلإِثْمِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ آثَامِهِمْ شَيْئًا

16 – (2674)

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ayyub dan Qutaibah bin Sa’id dan Ibnu Hujr, mereka berkata, telah menceritakan kepada kami Isma’il yaitu Ibnu Ja’far dari Al ‘Ala dari bapaknya dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu sebenarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:

Barang siapa mengajak kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Sebaliknya, barang siapa mengajak kepada kesesatan, maka ia akan mendapat dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.

(Shahih Muslim 2674-16)
Begitu banyak pahala yang akan didapat oleh suami yang beritikaf. Seorang istri pasti akan bahagia bila suaminya menerima banyak pahala.

Lalu apa yang akan didapat dari seorang wanita yang mendorong suami beritikaf?

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آَبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ (23)

“(yaitu) Surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bahu-membahu dengan orang-orang yang sholih dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya…” (QS. Ar-Ra’d: 23).

Begitu banyak keuntungan yang didapat, jadi jangan ragu untuk menjadi seorang istri istimewa.


Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post