Iklan Billboard 970x250

Kewajiban Shalat yakni Anugerah

Kewajiban Shalat yakni Anugerah




Bagi sebagian kaum muslimin, kadang perintah shalat menjadi sebuah beban. Di mana di kala sibuk-sibuknya, eh tiba-tiba azan berkumandang. Atau alasannya situasi yang  mengharuskan kerja keras sehingga mengabaikan kewajiban. Mereka mengakui shalat itu wajib, namun dengan banyak sekali dalih kesudahannya berani meninggalkan dan meringan-ringankan kewajiban yang telah diatur (baca – berani memberi rukhsah untuk diri sendiri). Padahal jikalau mereka mau merenung,berpikir dan membuka mereka pasti menemukan banyak pesan yang tersirat di balik kewajiban shalat. 

Kewajiban shalat itu ialah anugerah. Shalat ialah identitas seorang muslim alasannya dalam agama lain tidak ada kewajiban shalat. Jika kita berkumpul dengan orang yang notabane non muslim dan kita tidak mendirikan shalat, maka kita tidak ada bedanya dengan mereka. 

Shalat ialah pengendali. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan shalat yang betul bisa mencegah perbuatan dan keji munkar. Lebih dari itu, shalat juga pengendali kesibukan. 

Kita sering terseret dalam kesibukan yang tiada henti. Dan dikala kita mau meluangkan shalat, jikalau azan berkumandang, maka di sana tersimpan bahwa kita bisa mengendalikan kesibukan. Jika tidak, kita akan terus diseret kesibukan dalam waktu yang tiada henti. Apa jadinya, kalau kita teruuus demikian? Bekerja dan bekerja. Sedang tidur, makan dan berkeluarga hanyalah sekadar panggilan naluri sebagai manusia.  Maka jikalau menyerupai ini, apa bedanya dengan binatang. Binatang juga makan dan minum, tidur serta berkembang biak. Dan seandainya, konstruksi badan kita tidak secara otumatis ingin makan, tidur, istirahat, dan berkeluarga, mungkin kita teruuus berkerja tiada henti. 

Dengan melepaskan kesibukan demi mendirikan shalat, secara tidak kita telah menjadi pengendali yang handal. 


Shalat ialah relaksasi jiwa. Saat berhenti dari pekerjaan untuk mendirikan shalat, secara tidak eksklusif kita telah memberi ruang untuk merelaksasikan diri dan jiwa, meski hanya beberapa menit. Yakinlah, orang yang sering meninggalkan dan melalaikan shalat, hidup mereka melelahkan dan sempit menghimpit dalam pedati kehidupan yang terus berputar. 

Shalat ialah titik awal menjadi pribadi disiplin. Orang disiplin biasanya planingnya lebih terpola sehingga mereka menjadi disiplin dan tidak berbenturan dari satu waktu dengan waktu lain. Namun, seberapa besar pun kedisplinan mereka dalam profesionaliesme, selama mereka mengabaikan shalat, mereka belum dikatakan disiplin.

Shalat bukanlah penghalang untuk menjadi pribadi yang disiplin di dalam profesi, jikalau kita mau menjadikan waktu shalat sebagai titik awal bertolak. 

Misalnya dalam dunia kerja menjadi waktu shalat Zuhur ialah waktu istirahat dan makan, lalu menjadikan shalat Ashar sebagai jeda sejenak dari kesibukan dan beberapa menit sebelum Magrib sebagai berakhirnya jam kerja. Semua bisa, kalau kita mau mengaturnya. Sayangnya, dari awalnya kita memang kurang memperhatikan waktu sehingga kegiatan kerja menjadi alasan dari sekian alasan.


Shalat ialah pembuktian. Kita sering mengaku cinta kepada Yang Mahakuasa dan Rasul-Nya. Bangga menjadi seorang muslim. Jika ada yang menghina Islam, kita naik pitam, lalu timbullah sumpah serapah. Memang kita diwajibkan marah jikalau Islam dihina, akan tetapi haruskah melampiaskan dengan ucapan atau goresan pena sumpah serapah?! Seharusnya kita introspeksi diri, sudah sejauh manakah kita menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan Islam, salah satunya dalam mengemban kewajiban shalat? Jika seseorang yang kita cintai menginginkan sesuatu, maka sudah pasti kita berusaha secepatnya bergerak untuk memenuhinya, alasannya kita sudah maklum bahwa berlambat-lambat akan menjadikan kemarahannya. Begitulah juga dengan shalat. Seharusnya kita juga sadar dan berusaha bersegera menunaikan perintah itu, alasannya jikalau melambatkannya maka Dzat yang kita akui cinta akan marah. 

Dan mungkin masih banyak lagi hikmah-hikmah diwajibkannya shalat untuk kaum muslim. Selama kita mau mendahulukan kewajiban di atas segala, in sya Allah, kita akan menemukan banyak hikmah.  

Shalat ada anugerah yang harus disyukuri. 
#renunganuntukdirisendiri 20-3-2017
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post