Iklan Billboard 970x250

JIKA HAFIZAH TIDAK AMALKAN SUNNAH

JIKA HAFIZAH TIDAK AMALKAN SUNNAH

– KETIKA HAFIZH TIDAK AMALKAN SUNNAH

Suatu hari, Tuhan memberi saya kesempatan untuk berkumpul dengan calon-calon hafizah di sebuah yayasan yang mewadahi menghafal Al-Qur’an dengan sistem percepatan.

Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan di sana, salah satunya dapat melihat kondisi ‘sunnah’ di mata ummat sekarang ini.

Salah satunya, dalam duduk perkara konsumsi. Yayasan tersebut tidak memfasilitasi basuh tangan untuk makan. Mereka hanya menyediakan sendok. Makara tanpa basuh tangan pun tak duduk perkara alasannya yaitu makannya pakai sendok.

Makan sunnahnya pakai tangan. Walaupun tidak ada larangan makan pakai sendok, tapi rasanya lebih afdhal makan pakai sendok alasannya yaitu sunnah memang mengajarkan demikian. Dan kebetulan, tak jauh dari sana ada bak ikan, sehingga ada pancuran mata air. Yang airnya suci untuk basuh tangan.

Ketika mau makan, saya terlebih dahulu mendekati bak itu untuk basuh tangan dengan air di sana atau membawa air sendiri dengan botol. Dan makan dengan tangan ternyata menjadi ciri khas saya sendiri di antara para peserta.

Suatu saat, ada yang bertanya, “Ummi, ga mampu ya makan pakai sendok?” Aku menjawab, “Sunnahnya pakai tangan tangan.”
Dia berkata, “Iya sih.. tapi, malas.”

Obrolan singkat itu menjadi renungan bagi saya, dan kebetulan dari puluhan  hanya beberapa orang makan dengan tangan dan duduk yang sunnah. Ketir rasa ketika menyadari hal itu.

Jika para hafizah saja malas amalkan sunnah, kepada siapa kita berharap supaya sunnah tetap hidup? Orang-orang di dalam kepalanya ada hafalan Al-Qur’an saja malas amalkan sunnah, bisakah kita berharap kepada orang awam?

Mungkin saja bisa, dan itulah hidayah.

Semoga ada hafizh, calon hafizh, atau yang bermimpi menjadi hafizh membaca artikel  ini, yuk mari amalkan sunnah dari hal yang terkecil, termasuk sunnah dalam makan, minum ataupun masuk keluar kamar mandi.

Jangan remehkan sunnah dalam keseharian, walaupun kita pandang itu dalam ha sepele. Tapi, ketahuilah dalam sunnah tersimpan cinta dan Ampunan Allah.

“Katakanlah: "Jika kau (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Tuhan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Tuhan Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali Imran : 31)

Amalan sunnah merupakan bukti cinta kita kepada Allah. Dan wujud cinta yaitu selalu berbuat supaya selalu dicintai, tak memandang besar kecilnya suatu perkara.

Sunnah merupakan salah satu latihan untuk berkonsisten, dari hal terkecil untuk melaksanakan hal yang besar. Bagaimana mampu kita melaksanakan kesungguhan yang tinggi dalam menghafal, sedangkan dalam perkara sederhana saja kita malas melakukannya?

Ingatlah, Bermula dari pikiran, akan muncul berupa bentuk perbuatan. Perbuatan yang sering dilakukan, akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang terus berlanjut, akan menjadi karakter. Indah sekali, bila seseorang yang mempunyai huruf nyunnah. Dan nyunnah, salah satu huruf yang dimiliki hafizh Qur’an




Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post