Iklan Billboard 970x250

KETIKA PASANGAN TAK SEINDAH HARAPAN

KETIKA PASANGAN TAK SEINDAH HARAPAN

- Setiap orang punya cita-cita wacana pasangannya masing-masing.
Setiap orang berbeda-beda, wacana kreteria  pasangannya sesuai presepsinya masing-masing.
Setiap orang pasti mengharapkan pasangan yang kaya, tampan, berpendidikan, punya masa depan, beragama atau dengan istilah lain “perfect”.

Tetapi tak ada insan yang sempurna. Maka masing-masing mengedepankan kretria-kretria cita-cita yang menurut pandangannya akan membuatnya bahagia.
Ada sebagian orang yang mengedepankan yang kaya, tampan, berpendidikan, punya masa depan. Ada pula yang mengedepankan cinta. Ada yang mengedepankan prilaku.
Muslimah yang baik tentu mengutamakan yang bagus agama dan akhlaknya. Walapun ada sebagian ada yang beruntung, bisa menerima beberapa criteria sekaligu. Kuat agamanya, tampan, berpendidikan dan punya penghasilan yang mapan.

Tetapi yang jadi pertanyaan;
Kenapa kita mengharapkan pasangan  menyerupai itu (yang baik agamanya)?
Sebuah keharusan kita mengharapkan yang baik agamanya. Karena Rasulullahpun menyuruh kita untuk memilh alasannya yakni agamanya. Qowwam yang agung. pelita jiwa, daerah membuatkan dan sahabat berjalan meniti hidup dengan agama.

Ada yang berharap punya pasangan yang bisa membimbingnya amalkan agama. Punya kekuatan amalkan agama, ada yang membantu, mendorong, memperingatkan. Bahkan untuk mengokohkan langkah tuk amalkan agama.
Pasti banyak muslimah yang mengharapkan demikian  dan beruntung orang yang mendapatkannya.

Lalu timbul pertanyaan;
“Bagaimana kalau Tuhan menakdirkan yang sebaliknya?  Memang benar, Yang baik dengan yang baik, yang buruk dengan yang buruk. Tapi tak sedikit kejadian. Allahpun berkehendak menjodohkan insan yang berbeda keshalihan, karakter, pandangan, bahkan perilaku. Seperti Nabi Nuh dan Luth Alaihumassalamatau menyerupai Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha yang suaminya berpindah agama saat hijrah keHabasyah.
Ataupun kita yang mempunyai pasangan yang baik agamanya. Namun yang perlu diingat! Roda kehidupan pasti berputar. Kadang hari ini di atas dan kadang di bawah. Begitu juga dengan keimanan seseorang, tak terkecuali pasangan kita. Lalu bagaimana kalau orang yang kita harapkan lagi sedang melemah semangat agamanya?

Ketka ia sudah mulai malas menghadiri mejelis ta’lim. Ketika tahajudnya sudah mulai bolong-bolong. Atau saat dibangunin tuk shalat subuh berjamah,susah banget. Atau saat ia sudah kurang teliti wacana pakaian muslimah kita? Biasanya ia paling memperhatikan, kalau-kalau aurat kita kelihatan laki-laki yang bukan muhrim kita. Tapi kini ia masbodoh aja.

Padahal selama ini kita terlalu bergantung padanya. Ikut terseret???

Sah-sah saja mengharapkan memiliki pasangan yang ideal. Namun satu hal yang perlu disadari, insan tak ada yang sempurna. Sebaik-baik manusia, pasti mempunyai sisi kekurangan. Dan kekurangan inilah yang kadang menjadi boomerang bagi kita, yang gotong royong bukan salah dia, tapi kitalah yang terlalu tinggi meletakkan cita-cita pada pasangan.

Seorang muslimah yang baik hanya mengharap kepada Allah. Bersungguh-sungguh, berusaha mentaati Tuhan dan RasulNya. Mengharapkan ridha Allah. Mengharapkan perjumpaan dengan Allah, perjumpaan yang indah.  Cukup baginya hanya Allah. Allahlah segala-galanya.
والله ولي المؤ منين.
“.. Tuhan yakni pelindung orang-orang yang beriman” (QS.Ali Imran:68)

Bukan alasannya yakni mengharapkan jodoh yang baik atau alasannya yakni rasa sayang dan cinta kepada suami. Menikah demi menyempurnakan agama dan meraih pahala yang lebih tinggi.
“…Maka barang siapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan kebajikan dan janganlah  dia mempersekutukan dengan sesuatupun dalam beribadah kepada Tuhannya.” (Q.s.Al-Kahfi:110).

Toh, seandainya Tuhan kasih jodoh yang saleh dan menyayangi kita itu alasannya yakni karunia Allah. Kita menaatinya  semata-mata alasannya yakni Allah. Mengharapkan ridha Allah. Seandainya ada rasa sayang dan cinta di hati, itu  memang rahmat yang Tuhan sisipkan dihati kita, bukan alasannya yakni nafsu.
Lihat Juga : Cinta Sejati Zulaikha
Seorang muslimah hendaklah. Juga selalu rajin ishlah diri, rajin menuntut ilmu untuk diamalkannya. Berusaha untuk mengetahui hukum-hukum Tuhan dan RasulNnya. Mengetahui hak-hak Tuhan dan RasulNnya. Mengetahui hak-hak suami, orang tua, anak-anak,  kerabat, lingkungan, dan hak-hak ummat. Hingga ia tidak tejerumus dalam bermaksiat kepada Tuhan sehingga terhalang atau terhijab dari Allah. Dan tak lupa ia senantiasa mengoreksi perbuatan-perbuatannya, kalau-kalau ada kesalahan yang ia perbuat.

Baca Juga:
Manfaat Musyawarah Dalam Keluarga

Bila terjatuh, ia bersegara berdiri tanpa menundanya alasannya yakni takut kalau-kalau Tuhan marah padanya. Takut dengan azab Allah. Tak bisa hening sebelum ia kembali kejalan Allah. Karena ia tau, Tuhan hanya pelindung orang-orang saleh”
وهو يتول الصا لحين.
“….Dia melindungi orang-orang saleh” (Q.s. .Al-A’raf:196)

Seorang muslimah juga tak hanya memikirkan dirinya sendiri danagama dirinya sendiri . Tapi ia juga risau dengan agama saudaranya. Risau terhadap ummat.
Pernah Rasulullah menangis melihat mayat lewat. Sahabat memberitahu kalau mayat itu mayat seorang yahudi. Rasulullah katakan dia duka alasannya yakni dia meninggal sebelum mengucapkan kalimat laa ilaha illallah.

Masya Tuhan indahnya kebijaksanaan pekerti beliau. Junjungan kita, yang kepada beliau  kita harapkan syafaat, sudah seharusnya kita teladani akhlaq beliau. Menjadi seorang da’i.  Fikir ummat.
“Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara….” (Q.s.Al-Hujurat:10).
Seorang da’iyah bukan seorang pencela yang saat melihat saudaranya bermaksiat. Tapi ia hanya risau dan duka melihat saudaranya belum tersentuh cahaya agama. Ingin bersama-sama mentaati Allah, Indahnya bersama-sama  dijalan agama.

“Wahai orang-orang yang beriman! peliharah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang materi bakarnya yakni insan dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Tuhan terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka, dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.s. At-Tahrim:6)

Ingin menegakkan agama Tuhan di bumi ini.
“Wahai orang-orang yang beriman! jadilah kau penolong-penolong (agama) Allah…….“(Q.s.As-Saff:14)

Berusaha untuk istiqamah, dengan jalan da’wah.
 “Wahai orang orang yang beriman, kalau kalian menolong agama Allah, maka Dia akan menolongmu, dan Dia akan mengokohkan langkah-langkahmu (atas musuh-musuhmu).” (Q.s.Muhammad:7)
“Wahai orang -orang yang beriman! Bertaqwalah kau kepada Tuhan dan ucapkanlah perkataan yang benar.”

“Niscaya dia akan memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa mentaati Tuhan dan RasulNya, maka sungguh, dia menang dengan kemenangan yang agung”  (Q.s.Al-Ahzab:70-71).
Beruntung bila kita mengarungi bahtera rumah tangga seiyas sekata dengan jalan agama hingga maut menjemput, menyerupai Khdijah, Fatimah dan Aisyah radhiyallahu anhunna.
Beruntung dia yang telah Tuhan taqdirkan sendiri, tapi dia bisa menjaga kehormatannya dan memilki sifat aib yang begitu anggun. Mampu menjaga hatinya tetap mekar alasannya yakni dia punya cinta sejati, yaitu cinta Robbnya.

Sungguh mengagumkan orang yang menjadi langsung yang diharapkan, yang peranannya sangat penting di mata keluarga tercinta dan di mata masyarakat. Seperti Khadijah yang mengorbankan seluruh hartanya demi agama. Ummu Sulaim menimbulkan Islamnya Abu Thalhah sebagai maharnya. Isteri Ikrimah bin Abu jahal radhiyalahu ‘anha yang berhasil membujuk suami kepada Islam. Isteri Amr bin Jamuh r.ha yang menyemangati suaminya tuk ikut berperang menggapai syahid, padahal suaminya pincang.

Subhanallah. Beruntung orang yang dapat cahaya hidayah, dan beruntung sekali, dengan asbab dia orang-orang dapat hidayah.
“Demi Allah! apabila alasannya yakni engkau. Seseorang dapat hidayah, maka itu lebih baik daripada kendaraan yang merah (unta yang bagus).” (hadist)


Berhentilah berharap memiliki pasangan yang begini dan begini. Tapi berpikirlah menjadi langsung yang selalu memberi dan menebarkan cahaya keimanan. 
Lihat Juga : Wanita Pilihan 
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post