Iklan Billboard 970x250

Antara Aku dan Dunia Al-Qur'an

Antara Aku dan Dunia Al-Qur'an

Assalamu ‘alaikum. Apa kabar sahabat ? Semoga selalu dalam naungan hidayah dan sehat selalu.

 Maaf, lama tidak update artikel. Pasalnya, entah kenapa (diri pribadi) banting setir minat. Yang darinya minat suka menulis, tiba-tiba pingin bergelut di dunia pendidikan menghafal Al-Qur’an. Gayung bersambut, tiba-tiba diminta menjadi salah satu muhafazah selama 15 hari di salah satu pondok modern di Kalimantan Selatan. Langsung saja kaya cacing kepanasan. Kepingin, tapi terlalu banyak yang harus diselesaikan. Alhamdulillah, alhasil Tuhan izinkan jua.

Setelah 15 hari, pulang ke rumah, berlanjut menyimak hafalan belum dewasa dan sepupu-sepupunya (selama liburan Ramadhan), dan habis Ramadhan (tepatnya habis lebaran) berlanjut aktivitas anak bungsu tahfiz di rumah selama setahun.

Tapi, yang namanya punya hobi menulis, selalu ada rasa bersalah di hati, kurang nyaman alasannya lama tak menulis. Akhirnya, di sela istirahat dipaksakan menulis. Tapi yang kalem aja, ga menguras otak,  alias cuma dongeng doang, semoga bermanfaat.  

Sebenarnya, tepatnya bukan banting setir. Karena seorang penghafal harus selalu bekerjasama dengan dunia AlQuran, semoga hafalan (insya Allah) tetap terjaga/alias tidak putus hubungan. Hanya saja, dulu sangat tidak berminat di dunia bimbing mengajar. Tuhan punya aturan, dan semoga Tuhan membimbingku kepada yang lebih bermanfaat untuk agama dan ummat.

Jadi kali ini hanya cerita. Ikatan antara Aku dan DuniaAl-Qur’an. Sebenarnya, ini suatu hal yang wajib dilakukan para penghafal atau hafiz semoga hafalan selalu terjaga. Lebih disarankan lagi bergabung atau ikut terlibat dalam pengembangan dunia Al-Qur’an, baik itu berguru mengaji, tahsin, tahfiz,atau tafsir.

Boleh saja seorang penghafal mengulang sendiri di rumah, hanya saja sebagai manusia, kadang kita mengalami futur iman. Jika kepercayaan menurun, semangat murajaah pun menurun, bila terus berlanjut mampu menimbulkan hilangnya hafalan. Na’udzu billah min dzalik.

Sebaliknya, bila kita bergabung dalam komunitas yang bekerjasama dunia Al-Qur’an, (insya Allah) ada sahabat yang menyemangati atau selalu semangat alasannya melihaT Semangat teman-teman.

“Menghafal ialah sunnah, menjaga yang wajib”, begitu pesan seorang ustadzah. So, bagaimana pun caranya untuk menjaga hafalan, itu terserah masing-masing pribadi. Jadi, saya pun tak seharusnya cemas, bila dunia menulisku jadi terabaikan. Semoga saja tidak. Hafalan terjaga, dan menulis pun jalan. Aaminn. 

Gambar dari https://artikelmuslimah.wordpress.com/2012/02/12/kisah-perjuangan-dakwah-muslimah-al-furqon-hong-kong/
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post