INI YANG HARUS DILAKUKAN AKHWAT SAAT MENANTI JODOH

INI YANG HARUS DILAKUKAN AKHWAT SAAT MENANTI JODOH

Jodoh itu merupakan misteri Yang Mahakuasa SWT yang selalu didamba setiap insan, terutama oleh akhwat yang belum berhasil menemukannya.

Berbicara ihwal penantian memang selalu membuat resah. Ditambah lagi bila yang dinanti itu yakni jodoh. Memikirkannya saja bisa membuat seorang akhwat menjadi panas dingin.

Memang tidak semua akhwat merasa sulit menerima jodoh. Ada yang sama sekali sedang tidak memikir ihwal kesepakatan nikah namun secara tiba-tiba esok harinya ada seorang ikhwan yang melamar. Masyaa Allah.

Masih ingat dongeng cinta salah seorang putra da’i ternama yang menikah dalam usia muda? Kisah cinta mereka menjadi viral di dunia maya. Terlepas dari pro dan kontranya pendapat yang beredar, yang pasti dongeng ini sukses membuat baper para akhwat.

Tetapi ada juga yang mencicipi dikala usia sudah menyampaikan dikala yang tepat, sobat sebaya pun sudah tak lagi merapat alasannya yakni hatinya telah sukses tertambat di depan KUA, tapi apa daya sang pujaan belum juga tampak. Ternyata untuk mencapai jenjang kesepakatan nikah diperlukan sebuah kesabaran ekstra baginya.

Walau bagaimana pun menikah itu tetap menjadi pilihan kita alasannya yakni islam melarang kita hidup membujang.

لَا صَرُورَةَ فِي الْإِسْلَامِ

“Tidak ada hidup membujang dalam Islam.”(HR. Abu Daud)

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ التَّبَتُّلِ

Dari ‘Aisyah ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang hidup membujang.” (HR. Ad Darimi)

Menikah yakni menegakkan setengah tiang agama dan juga merupakan sunnah Rasulullah yang teramat indah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَزَوَّجَ العَبْدُ فَقَدْ كَمَّلَ نِصْفَ الدِّيْنِ ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِي النِّصْفِ البَاقِي

“Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Karenanya, bertakwalah pada Yang Mahakuasa pada separuh yang lainnya.” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman.)

Tapi, ketahuilah jodoh bukanlah sandal jepit yang sering dipakai dan bisa tertukar.

Jodoh akan datang pada waktu dan pada orang yang tepat. Kaprikornus jangan alasannya yakni teman-teman sebaya telah berhasil mencetak buku nikah membuat kita berkecil hati.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh akhwat yang sedang menanti kedatangan jodoh. Yaitu:

• Memperbanyak sholat

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ

“Mintalah pinjaman dengan tabah dan shalat” (QS. Al Baqarah: 45)

Merasa gundah alasannya yakni jodoh tak kunjung datang tentu dapat terobati dengan melaksanakan hadis di atas. Tak ada yang paling berharga bagi seorang selain kesabaran dalam menjalani hidup. Sholat yakni jalan keluar dari segala masalah. Laksanakan sholat wajib tepat waktu dan khusuk serta perbanyaklah sholat sunnah. Sangat dianjurkan melaksanakan sholat tahajud setiap malam tanpa terputus. Mintalah pada Yang Mahakuasa pada waktu yang mustajab itu.

• Memperbaiki Niat

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ إِلَى امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ

“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan menerima sesuai dengan apa yang ia niatkan. Barangsiapa yang hijrahnya alasannya yakni dunia yang ingin ia dapatkan atau alasannya yakni perempuan yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya untuk apa yang ia tujukan.” (HR. Bukhari)

Memperbaiki niat yakni salah satu cara yang tepat dikala berada dalam penantian jodoh. Tanamkan niat yang besar lengan berkuasa bahwa menikah hanyalah alasannya yakni Yang Mahakuasa SWT bukan alasannya yakni hal-hal lainnya.

• Menjaga Hati

Pada saat-saat menyerupai ini sangat penting untuk menjaga hati. Perasaan yang dimiliki tentu jadi lebih sensitif. Bisa saja rasa iri datang dikala melihat teman-teman lain telah menikah sedangkan kita masih berada di batas angan. Selain itu jaga juga hati menjadi sangat penting, jangan hingga merasa putus asa dan membuka pintu masuk bagi syaiton.

• Menjaga Diri

مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

Tidak ada fitnah yang saya tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita. (HR. Bukhari)

Pada dasarnya seorang wanita itu yakni sebuah fitnah, apalagi wanita single. Pesona dan aura yang dimiliki dapat membuat lalai kaum laki-laki. Untuk itu kita wajib menjaga diri sebaik-baiknya, jangan hingga menjerumuskan orang apalagi menjerumuskan diri sendiri ke dalam dosa besar.

• Memantaskan Diri

Memantaskan diri di sini bukan berarti memantaskan diri supaya menerima jodoh sesuai kriteria yang kita inginkan. Memantaskan diri di sini lebih condong ke arah memantaskan diri sebagai seorang hamba Yang Mahakuasa SWT. Menjadikan diri lebih baik dalam beribadah, memantaskan diri supaya lebih tabah dikala berada di masa-masa sulit, dan memantaskan diri dikala jodoh kesannya tiba.

• Membahagiakan Orang Tua

Memasuki masa kesepakatan nikah nanti membuat kita lebih sering menghabiskan waktu bersama suami dan juga belum dewasa kita sendiri.

Coba pikirkan bagaimana dengan orang renta yang telah mengurus kita dari kecil. Bukan berarti setelah menikah nanti kita melupakan orang tua. Tentu setelah menikah nanti kita harus mengatur waktu supaya bisa menjenguk mereka. Tetapi belum tentu kita terpilih menjadi anak yang dapat menemani dan merawat masa renta mereka. Maka, jangan sia-siakan masa single ini. Bahagiakanlah orang renta sebaik-baiknya dan percayalah memberi kepada orang renta akan mendatangkan keberkahan dan ridho Yang Mahakuasa SWT.

• Mempersiapkan Mental

Kita tidak dapat mengetahui jodoh menyerupai apa yang akan Yang Mahakuasa berikan. Apakah ia miskin, kaya, bujang, duda atau mungkin yang telah berada dalam posisi menikah. Mempersiapkan mental semenjak dini sangat diperlukan. Jangan hingga dikala jodoh kita datang, kita merasa tidak siap. Atau setelah memasuki masa kesepakatan nikah timbul rasa penyesalan alasannya yakni jodoh tidak sesuai dengan yang kita impikan.

• Menikmati Masa Single

Percayalah setelah berada dalam masa kesepakatan nikah contoh kehidupan akan berputar 180°. Ditambah lagi kalau telah hadir anak-anak, beribadah pun akan terasa sedikit sulit. Kaprikornus jauh lebih baik menikmati masa single dengan prestasi dan juga kegiatan-kegiatan positif dari pada terus menerus bergalauria alasannya yakni si dia.

• Aktif Dalam Mencari Jodoh Secara Syar’i

Aktif dalam mencari jodoh bukanlah hal yang memalukan, asalkan kita melakukannya dengan cara-cara yang syar’i. Mulailah dengan membicarakan hal ini dengan kedua orang tua. Tidak ada salahnya meminta mereka untuk mencarikan jodoh untuk kita. Selain itu kita juga bisa meminta tolong pada sahabat-sahabat erat yang kita miliki. Mengajukan tawaran pencarian jodoh kepada murabi juga sangat disarankan.

Menanti datangnya jodoh bahu-membahu sesuatu yang mengasyikan. Janganlah hal ini dijadikan beban. Karena akan tiba saatnya kita akan tersenyum-senyum sendiri dikala kita telah berhasil melewati masa ini.

Dan percayalah bahwa Yang Mahakuasa SWT telah menetap segala sesuatu dengan tepat bahkan dalam setiap detailnya. Yang Mahakuasa SWT tak pernah menguji seorang hamba di luar kemampuan yang dimiliki. Peliharalah terus prasangka baik kepada Yang Mahakuasa dan yakin bahwa yang diberikan yakni yang terbaik untuk diri kita.