Iklan Billboard 970x250

Percayakah, ada Kekuatan Lain yang Bisa Membentuk Rumah tangga Samara?

Percayakah, ada Kekuatan Lain yang Bisa Membentuk Rumah tangga Samara?







Mungkin judul artikel ini berlebihan, tapi percayalah hal itu memang ada dalam kehidupan sehari-sehari. Hal itu alasannya ialah iman kita terlalu lemah, tidak mempercayai kecuali sesuatu yang nyata. Padahal kekuatan itu sangat besar dan sangat menentukan pada kehidupan anak manusia.

Percayakah juga, ternyata dalam rumah tangga kekuatan itu sangat kuat bahkan menentukan. Sakinah mawaddah warahmah-kah atau malah wadah musibah yang berujung kehancuran.

وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ، يَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوْنَ الزَّكٰوةَ وَيُطِيْعُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُو ،  أُولَــۤــﺌِـكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللهُ، إِنَّ اللهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ  


“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Tuhan dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;Sesungguhnya Tuhan Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.s. At-Taubah : 71)

Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah.  Dengan rahmat Allah, kita mampu berkasih sayang. Dengan rahmat Allah, kita mampu saling memahami, kita saling memaafkan dan saling peduli.

Dengan rahmat Allah, ada ketenangan dalam rumah,  tidak ditakutkan dengan hal-hal yang sepele, dimudahkan segala urusan dan tabah atas segala ujian.

Dengan rahmat Allah, membuat kita selalu merasa cukup, optimis dan mampu mencapai segala hal (selama dalam kebaikan). Rahmat Allah-lah segala-galanya.

Rahmat Tuhan juga yang membuat Ashabul kahfi tertidur dalam gua, padahal di luar sana sedang dalam suasana tegang alasannya ialah orang-orang kerajaan berkeliaran untuk menangkap mereka.

“(Ingatlah) tatkala para cowok itu mencari daerah berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kamidari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Maka Kami tutup indera pendengaran mereka (Allah tidurkan) beberapa tahun dalam gua itu.” (Q.s Al-Kahfi :10-11)

Rahmat Tuhan yang menguatkan hati ibu Musa dikala melihat bayinya terapung-apung di laut.
“Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan diam-diam perihal Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hati- nya, semoga ia termasuk orang-orang yang percaya (kepada kesepakatan Allah).” (Q.s. Al-Qashash : 10)

“Sesungguhnya Tuhan Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Ya, Tuhan Maha perkasa, walaupun bertentangan dengan nalar manusia. Dan semua itu ialah kebijakan Allah, hanya saja insan saja yang sering mengabaikannya.

Lalu siapakah yang menerima rahmat itu?
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain.

Suami istri yang satu sama sama lain saling membantu dalam mengajak kebaikan dan mencegah kemunkaran (da’wah ila llah), mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Tuhan dan Rasul-Nya.

Inilah keluarga yang ideal di mata Tuhan dan Tuhan selalu bersama mereka. Rela berkorban diri, harta dan waktu untuk agama Allah. Mereka berpisah dan bertemu alasannya ialah Allah.

Mereka da’wah bukan alasannya ialah sudah merasa paling benar, justru mereka ingin mencar ilmu dan ingin meningkatkan iman dan amal. Bahkan ayat ini menggambarkan, terjun dalam dunia da’wah pada urutan pertama, sebelum shalat dan zakat. Karena memang da’wah ialah diibaratkan pabrik dan amalan Islam ialah produknya. Jika  pabrik/da’wah berproduksi, maka Islam akan terus ada. Sebaliknya, kalau da’wah ditinggalkan, maka amalan Islam pun akan habis.

Mereka selalu mendirikan shalat, menunaikan zakat (jika mereka berkewajiban atas hal ini), sekuat tenaga untuk selalu taat kepada Tuhan dan menghidupkan sunnah Rasulullah.

“Allah merahmati laki-laki yang bangkit pada malam hari, lalu shalat tahajjud, kemudian ia membangunkan istrinya sampai ia pun shalat. Apabila istrinya tidak bangun, ia percikkan air ke wajahnya. Tuhan merahmati wanita yang bangkit pada malam hari lalu shalat tahajjud, kemudian ia membangunkan suaminya sampai ia pun shalat. Apabila suaminya tidak bangun, ia percikkan air ke wajahnya.” (H.r. Nasa’i)

Dari segi financial mungkin terlihat sederhana, bahkan mungkin sangat kekurangan, tapi rahmat Tuhan selalu menaungi mereka.

Berlebihan tidak membuat mereka sombong apalagi lupa daratan. Justru kelebihan itu membuat mereka semakin utama di mata Allah. Mereka tidak ragu mengorbankan hartanya demi agama dan demi mencari keredaan Allah.

Ujian mungkin tak kalah hebatnya dengan orang lain, tapi dengan rahmat Tuhan itulah mereka bersabar, berpikir bijak, selalu mampu mengembalikan dan bertawakkal kepada Allah.

Sehingga sakinah selalu ada dalam rumah tangga mereka, rezeki berkah dan setiap kekurangan atau ujian apapun justru semakin mendekatkan mereka kepada Allah.

Kondisi ini sangat berbeda dengan orang yang sangat jauh dengan roh agama agama. Mereka mungkin kaya, berpangkat dan semua keinginan selalu terpenuhi. Tapi kalau tanpa adanya amalan agama, maka rahmat Tuhan sangat jauh dari mereka, bahkan  bisikan dan hasutan setan selalu mengelilingi mereka.

"... dan saya katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang positif bagi kau berdua?" (Q.s. Al-A’raf : 22)

Tanpa rahmat Tuhan (ditambah lagi dengan bisikan dan hasutan setan), semuanya menjadi tidak menyenangkan. Berkecukupan tapi tidak ada rasa syukur sehingga selalu merasa kurang dan tidak merasa puas. Satu sama lain saling curiga. Masalah kecil menjadi besar. Sama-sama saling menuntut. Sama-sama saling menyalahkan. Sulit berkompromi. Egolah yang selalu menang. Selalu ditakutkan oleh hal-hal yang kecil. Dibuat gelisah oleh prasangka buruk. Dibuat tidak tentram oleh isu-isu yang tidak jelas.

Walaupun mereka berusaha untuk saling memperbaiki, selama mereka tidak kembali kepada Allah, keinginan untuk lebih baik sangat tipis. Karena rahmat Tuhan sangat jauh dari mereka dan setan selalu membekap mereka.

Sekarang rumah tanggamu ada di bab mana? Mereka yang selalu berkomitmen dalam da’wah pasti membenarkan hal ini alasannya ialah mereka telah mencicipi nikmat itu dan pernah mencicipi betapa sengsaranya kalau telah iman menurun dan dunia da’wah semakin jauh.

والله مستعان على ما تصفون

Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts

Post a Comment

Iklan Tengah Post